Anak Di Bawah 2 Tahun Menurut Dokter Berbahaya Bermain Gadget

Pria4d - Di era digital saat ini, penggunaan gadget sudah menjadi hal yang lumrah, bahkan di kalangan anak kecil. Namun, tahukah Anda bahwa anak-anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya tidak boleh terpapar gadget sama sekali? Menurut dr. Julian Raymond Irwen, M.Med.SC., Sp.KJ, dokter spesialis kejiwaan dari RS Hermina Bitung, penggunaan gadget di usia yang sangat dini dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi tumbuh kembang anak. 

"Kalau bicara usia paling muda anak boleh menggunakan gadget, mungkin sampai usia satu tahun ada yang sudah mulai menggunakan gadget," kata dr. Julian, dikutip dari "www.westhamislandwinery.com" dan "Pria4d" situs terpercaya , Jumat. Dampak negatif penggunaan gadget pada anak di bawah usia 2 tahun cukup serius, karena ini merupakan masa emas dalam tumbuh kembang anak. Pada usia ini, anak harus mendapatkan stimulasi yang seimbang agar tumbuh kembangnya optimal. 

"Ada beberapa pedoman yang menyebutkan bahwa anak di bawah usia 2 tahun tidak boleh menggunakan gadget sama sekali, dan boleh mulai menggunakan gadget hingga 1 jam saat berusia 2 hingga 5 tahun, dan di atas itu maksimal 2 jam, di luar kegiatan sekolah misalnya," jelas dr. Julian. 

Penelusuran "www.westhamislandwinery.com" dan "Pria4d" situs terpercaya, berikut beberapa risiko yang mungkin terjadi ketika anak di bawah 2 tahun terlalu dini terpapar gadget: Gangguan perkembangan bicara (speech delay), Salah satu dampak yang paling umum dan sering ditemukan adalah keterlambatan bicara pada anak. "Keterlambatan bicara sering terjadi, keterlambatan dalam berbicara. 

Karena apa? Karena sebelumnya fokusnya menurun, sedangkan untuk belajar, anak butuh fokus. Sehingga pada akhirnya untuk bisa belajar bicara dan sebagainya, itu bisa terpengaruh," terang dr. Julian. Kesulitan fokus, Anak-anak yang mendapat stimulasi tinggi dari gadget sering kali mengalami kesulitan untuk fokus pada aktivitas sehari-hari yang membutuhkan konsentrasi. 

"Dalam beberapa kasus, hal yang paling umum muncul pertama kali adalah kesulitan untuk fokus. Jadi ketika anak dipanggil, ia kurang responsif, karena ia dipaksa untuk menggunakan gadget," imbuh Dr. Julian. Gangguan perkembangan motorik, Penggunaan gadget yang berlebihan membuat anak cenderung kurang aktif, yang dapat memengaruhi perkembangan motorik kasar dan halus.



"Ketika anak hanya fokus pada gadget, ia akan hanya duduk diam, menonton. Biasanya akan terjadi keterlambatan atau gangguan pada motorik kasar maupun halusnya," jelas dr. Julian. Gangguan emosional, "Lalu tentu saja pada anak-anak yang lebih muda, kita bisa melihat banyak tantrum emosional. Jadi anak bisa mengekspresikan emosinya secara berlebihan karena penggunaan gadget yang berlebihan," jelas Dr. Julian. Menurut dr. Julian, gadget memiliki rangsangan yang sangat tinggi, berwarna-warni, dan memiliki suara yang menarik, sehingga anak-anak dapat dengan mudah memperoleh kesenangan saat menggunakan gadget. 

"Jadi kalau kita lihat gadget, seperti yang kita gunakan sehari-hari, kalau kita lihat ponsel, rangsangannya sangat tinggi, berwarna-warni, suaranya menarik. Tentunya anak-anak menjadi terbiasa untuk mendapatkan rangsangan yang tinggi, dan dengan gadget ini mereka dapat dengan mudah memperoleh kesenangan," tutur dr. Julian. 

Penelusuran "www.westhamislandwinery.com" dan "Pria4d" situs terpercaya, gejala kecanduan gadget pada anak, Bagi orang tua yang ingin mengetahui apakah anak-anaknya mulai kecanduan gadget, dr. Julian menjelaskan beberapa gejala yang perlu diwaspadai: Toleransi, Anak-anak membutuhkan waktu yang semakin banyak untuk menggunakan gadget. "Toleransi itu pada gadget misalnya, yang biasanya hanya bertahan selama satu jam, kemudian satu jam tidak lagi cukup, butuh dua jam, tiga jam, bahkan sampai ada anak yang rela tidak tidur demi bermain gadget," terang dr. Julian. 

Gejala withdrawal, Timbulnya emosi yang tidak nyaman saat gadget dirampas. "Saat anak diminta berhenti menggunakan gadget atau misalnya gadgetnya dirampas, muncul emosi yang sangat tidak nyaman, nantinya bisa berupa tantrum, marah, atau bahkan cemas hingga depresi," imbuhnya. Kesulitan untuk berhenti, Penggunaan gadget mengakibatkan gangguan pada aktivitas sehari-hari anak. 

Peran orangtua dalam mencegah paparan gadget terlalu dini. Dr. Julian menekankan pentingnya peran orangtua dalam mengendalikan penggunaan gadget pada anak, terutama di usia dini. Berikut beberapa sarannya: Menjadi teladan, "Orang tua harus menjadi panutan. Orang tua tidak bisa begitu saja menyuruh anak-anaknya untuk berhenti menggunakan gadget, tetapi orang tua mereka masih saja menggunakan gadget. 

Maka itu sangat menggoda bagi anak-anak," kata Dr. Julian. Menyediakan alternatif aktivitas, "Orangtua ketika orangtua meminta anak untuk tidak bermain gadget, maka konsekuensinya orangtua harus memberikan kegiatan lain. 

Jadi tidak bisa hanya tidak boleh bermain gadget, tapi kemudian anak bingung, kan? Terus saya kasih tahu harus ngapain? Jadi orangtua harus membantu agar ada kegiatan lain. Misalnya, kita ke taman bareng," sarannya. Membuat kesepakatan keluarga, "Misalnya kalau sudah malam, sudah ada kesepakatan di keluarga juga. Misalnya jam 8 sudah ya, semua gadget sudah stop," tambah dr. Julian.


Komentar