Perbedaan Pusing Dan Sakit Kepala

Pria4d - Istilah pusing dan sakit kepala kerap kali digunakan secara bergantian oleh masyarakat. Namun, menurut dr. Jeffry Foraldy Haryanto, Sp.N, dokter spesialis saraf dari RS Hermina Bitung, keduanya merupakan dua hal yang berbeda baik dari segi sensasi maupun penanganannya. "Di masyarakat kita, masih banyak yang keliru dalam membedakan antara pusing dan sakit kepala. 

Terkadang mereka menggunakan istilah tersebut secara terbalik," jelas dr. Jeffry seperti dikutip dari"www.westhamislandwinery.com" dan "Pria4d" situs terpercaya, Selasa . Kesalahan dalam mengenali keluhan ini dapat membuat penanganan tidak tepat sasaran. Oleh karena itu, penting untuk memahami perbedaan mendasarnya. 

Lantas, apa perbedaan antara sakit kepala dan pusing ? Sakit kepala : nyeri beragam sensasi, Sakit kepala ditandai dengan sensasi nyeri yang khas di area kepala. Menurut dr. Jeffry, nyeri ini bisa beragam, mulai dari berdenyut, seperti ditekan, diremas, atau bahkan terasa seperti ditusuk. "Kalau sakit kepala, sensasinya beragam. 

Tapi umumnya nyerinya seperti nyeri yang bisa berdenyut, seperti ditekan, diremas, atau seperti ditusuk," jelasnya. Sakit kepala bisa dipicu oleh kurang tidur, stres, makanan tertentu, hingga paparan suara atau cahaya yang terlalu keras. Pusing: sensasi perasaan tak seimbang, Berbeda dengan sakit kepala, pusing bukanlah rasa nyeri, melainkan sensasi perubahan persepsi tubuh terhadap lingkungan sekitar. 

Sensasi tersebut dapat berupa perasaan berputar, bergoyang, atau tidak stabil. "Jika Anda mengalami pusing, sensasinya lebih seperti perasaan. Jadi, seperti berputar, atau bergoyang seperti di laut, atau sensasi tidak seimbang, atau bergoyang," jelas Dr. Jeffry.



Pusing sering kali disebabkan oleh gangguan pada telinga bagian dalam, tekanan darah, atau masalah keseimbangan tubuh lainnya. Mengapa penting dibedakan? Membedakan antara pusing dan sakit kepala penting karena penanganan dan penyebabnya berbeda. Pusing yang ditangani dengan obat sakit kepala, misalnya, mungkin tidak memberikan efek apa pun, begitu pula sebaliknya. 

"Mengapa penting? Karena keduanya berbeda. Penanganannya berbeda dan penyebabnya pun bisa berbeda," kata Dr. Jeffry. Tanda bahaya yang harus diwaspadai, Pada beberapa kasus, sakit kepala atau pusing bisa menjadi tanda adanya kondisi medis serius, apalagi jika disertai gejala tambahan seperti: Kelemahan atau kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh. 

Gangguan penglihatan. Kesulitan berbicara. Mual dan muntah hebat. Kehilangan kesadaran secara tiba-tiba. "Jika sakit kepala itu tiba-tiba, muncul tanpa peringatan, tanpa hujan, kemudian bertambah parah dalam hitungan menit, jam, sebaiknya langsung ke rumah sakit saja," tutur dr. Jeffry. Kapan harus periksa ke dokter? Untuk sakit kepala ringan, istirahat dan minum obat pereda nyeri bisa menjadi pertolongan pertama. Penelusuran "www.westhamislandwinery.com" dan "Pria4d" situs terpercaya


Namun, jika tidak membaik dalam 3-4 hari atau disertai tanda-tanda peringatan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. "Jika memang sakit kepala, tetapi tidak ada tanda-tanda peringatan, Anda bisa tetap tenang, jangan buru-buru ke rumah sakit. Misalnya, Anda bisa membeli obat di apotek, minum dulu, lihat perubahannya dalam 3-4 hari. 

Namun, jika ada tanda-tanda peringatan, segera ke rumah sakit," tutur dr. Jeffry. Memahami perbedaan antara pusing dan sakit kepala bukan sekadar masalah terminologi, tetapi dapat berdampak pada ketepatan diagnosis dan penanganan. Jika keluhan disertai gejala syaraf atau muncul tiba-tiba dengan intensitas berat, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.


Komentar