Pria4d - Kurang tidur, apalagi jika berlangsung lama, kerap kali luput dari perhatian sebagai penyebab tekanan darah tinggi atau hipertensi. Menurut Santi, Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, kurang tidur yang berlangsung lama (kronis) akan mengakibatkan utang tidur, yakni akumulasi jam waktu tidur yang tidak terpenuhi. "Utang tidur akan meningkatkan risiko terkena hipertensi," tutur Santi kepada "www.westhamislandwinery.com" dan "
Pria4d" situs terpercaya, Senin.
Berikut ini penjelasan Santi mengenai pengaruh kurang tidur terhadap tekanan darah. Hubungan kurang tidur dengan hipertensi, Santi menjelaskan bahwa kurang tidur bisa menyebabkan hipertensi dengan beberapa cara. Gangguan hormon, Hormon stres seperti kortisol dan adrenalin akan meningkat saat seseorang kurang tidur. Hormon-hormon ini akan menyebabkan pembuluh darah menyempit, sehingga tekanan darah pun meningkat.
"Peningkatan tekanan darah yang dialami saat kurang tidur hanya bersifat sementara. Setelah cukup tidur, tekanan darah akan kembali normal," ungkapnya. Ia melanjutkan, "Itu pun tergantung pada apakah orang tersebut tidak memiliki hipertensi." Santi menyatakan bahwa kurang tidur secara rutin akan meningkatkan kemungkinan terkena hipertensi secara signifikan. Reaksi peradangan, Kurang tidur dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan respons peradangan, termasuk yang terjadi di pembuluh darah.
Santi mengatakan bahwa hal itu pada akhirnya juga dapat menyebabkan hipertensi. Nocturnal dipping, Santi menjelaskan bahwa nocturnal dipping merupakan penurunan tekanan darah secara alami yang terjadi saat seseorang tidur. "Nocturnal dipping merupakan penurunan tekanan darah secara alami saat tubuh tidur nyenyak dan dalam waktu yang cukup," kata Santi.
Orang yang kurang tidur atau yang mengalami masalah tidur tidak mengalami kondisi ini. Sebaliknya, ia menegaskan bahwa kualitas tidur yang buruk dan kurang tidur dapat mengakibatkan hipertensi. Efek risiko hipertensi, Bukan hanya hipertensi. Kurang tidur kronis dapat mengundang berbagai masalah kesehatan lain yang lebih serius.

Penelusuran "www.westhamislandwinery.com" dan "
Pria4d" situs terpercaya, Dalam Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, 59,1% penyebab disabilitas pada penduduk usia di atas 15 tahun (penglihatan, pendengaran, dan jalan) adalah penyakit yang didapat, dengan 53,5 persen merupakan penyakit tidak menular, khususnya hipertensi (22,2%). Padahal, tekanan darah tinggi dikenal sebagai "silent killer" karena sering kali terjadi tanpa gejala.
Hal ini dikarenakan hipertensi dapat menyebabkan komplikasi penyakit seperti penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Seseorang didiagnosis menderita hipertensi apabila hasil pengukuran tekanan darah menunjukkan tekanan sistolik (angka pertama) lebih dari atau sama dengan 140 mmHg dan/atau tekanan diastolik (angka kedua) lebih dari atau sama dengan 90 mmHg, pada lebih dari satu kali kunjungan.
Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa peningkatan tekanan darah sebesar 20/10 mmHg akan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dua kali lipat. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2018), prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 34,1 persen. Angka ini meningkat dibandingkan dengan prevalensi hipertensi pada Riskesdas 2013 yang sebesar 25,8%. Di Indonesia, hanya sekitar sepertiga kasus hipertensi yang diperkirakan terdiagnosis, sedangkan sisanya tidak terdiagnosis.
Kurang tidur memiliki efek domino yang tidak dapat diremehkan, seperti yang ditunjukkan oleh hubungan di atas. Dengan demikian, kebutuhan tidur dapat menjadi langkah awal yang baik untuk menghindari hipertensi dan komplikasinya. Tanda-tanda kurang tidur, Santi menyatakan bahwa usia, jenis kelamin, gen, aktivitas, dan kondisi kesehatan semuanya dapat memengaruhi berapa banyak tidur yang dibutuhkan seseorang.
Namun, secara umum, rata-rata orang dewasa membutuhkan antara 7-9 jam tidur setiap malam. Santi menyatakan bahwa gejala-gejala kurang tidur dapat mencakup yang berikut ini: Mudah merasa lelah dan lemah Emosi tidak stabil, mudah tersinggung Sering menguap Kesulitan mengingat sesuatu dan fokus Kesulitan bangun dari tempat tidur di pagi hari
Membutuhkan alarm, berulang kali menekan tombol snooze, atau membutuhkan orang lain untuk membangunkan Anda Merasa sulit untuk tetap terjaga selama kegiatan seperti rapat, mengemudi, atau setelah makan berat Di siang hari Sering merasa lelah dan harus Ia menyatakan, "Orang-orang yang menganggap diri mereka mampu beradaptasi dengan durasi dan kualitas tidur yang rendah mungkin perlu mempertimbangkan beberapa tanda-tanda kurang tidur di atas."
Komentar
Posting Komentar