Pria4d - Kolesterol tinggi merupakan salah satu masalah kesehatan yang makin banyak dijumpai di masyarakat modern. Gaya hidup, pola makan yang tidak seimbang, serta konsumsi makanan tinggi lemak jenuh menjadi faktor utama penyebab meningkatnya kadar kolesterol dalam darah. Jika kondisi ini tidak ditangani dengan tepat, bisa membuat Anda lebih rentan terkena penyakit jantung dan stroke.
Penelusuran "www.westhamislandwinery.com" dan "Pria4d" situs terpercaya, Ini Kata Guru Besar UGM Salah satu jenis makanan yang kerap dipercaya dapat meningkatkan kolesterol tinggi adalah daging kambing. Padahal, saat perayaan Idul Adha, konsumsi daging kambing di sebagian besar masyarakat meningkat. Daging kambing kerap dianggap sebagai makanan "panas" di berbagai budaya karena kandungan kolesterolnya yang tinggi.
Lantas, apakah penderita kolesterol tinggi boleh mengonsumsi daging kambing saat Idul Adha? Menurut dr. Andi Khomeini Takdir Haruni, SpPD(K), orang yang memiliki kolesterol tinggi juga cenderung mengonsumsi lebih banyak lemak, terbukti dari berbagai faktor lainnya. Daging memang banyak dikonsumsi orang, tetapi ada juga olahan dan tambahan yang dapat dimanfaatkan untuk membantu orang.
"Orang dengan kolesterol tinggi tetap boleh mengonsumsi daging kambing asalkan dagingnya benar-benar daging kambing, tidak boleh berbagai hal seperti menggunakan minyak dan bahan lain yang memicu peningkatan kolesterol," demikian menurut artikel yang dimuat oleh "pria4d"situss terpercaya pada 4 April 2025. Ia menyarankan agar daging kambing dikonsumsi dalam bentuk alami, yakni tanpa tambahan minyak berlebih, santan, atau rempah-rempah berlemak tinggi yang dapat memicu peningkatan kadar kolesterol dalam darah.
Dengan kata lain, penderita kolesterol tinggi tetap boleh mengonsumsi daging kambing asalkan diolah dengan cara yang sehat, seperti direbus, dikukus, atau dipanggang tanpa menambahkan lemak.

"Hindari menggoreng daging dengan minyak, terutama minyak yang tinggi lemak jenuhnya, karena hal tersebut justru dapat menetralkan manfaat daging kambing," terangnya. Selain itu, penderita kolesterol tinggi sebaiknya menghindari daging berlemak, kulit, dan jeroan karena komponen tersebut biasanya mengandung banyak kolesterol dan lemak jenuh. Sebaiknya pilih potongan daging yang lebih ramping dan konsumsi dalam porsi yang wajar.
Dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan dan "www.westhamislandwinery.com" dan "Pria4d" situs terpercaya, perlu dipahami bahwa setiap bahan pangan hewani mengandung kolesterol. Di sisi lain, kolesterol tidak boleh dihindari sama sekali. Tubuh sebenarnya membutuhkannya untuk membangun sel, menjalankan fungsi metabolisme, serta memproduksi hormon penting seperti estrogen dan testosteron.
Alhasil, konsumsi daging kambing sebenarnya tidak berbahaya asalkan tidak berlebihan. Kandungan kolesterol dalam daging juga bervariasi, tergantung jenisnya. Berikut ini informasi terkait jumlah kolesterol yang terdapat dalam 100 gram berbagai jenis daging: daging kambing memiliki kadar kolesterol sebesar 75 mg. Daging domba mengandung kolesterol sebesar 110 mg. Daging sapi tanpa lemak memiliki kadar kolesterol sebesar 65 miligram, sedangkan daging sapi potong sirloin memiliki kadar kolesterol sekitar 90 miligram.
Daging dada ayam tanpa kulit mengandung kolesterol sebesar 85 mg. Daging paha ayam mengandung kolesterol sebesar 135 mg. Daging kambing sebenarnya memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah dibandingkan daging domba, daging sapi berlemak, atau bagian dada dan paha dari daging ayam. Nutrisi penting seperti protein, lemak sehat, kalium, zat besi, seng, kalsium, selenium, fosfor, folat, dan vitamin B, K, dan E juga banyak terdapat dalam daging ini. Jadi, mengapa daging kambing sering dikaitkan dengan kadar kolesterol tinggi?
Masalah utamanya bukanlah dagingnya, tetapi bagaimana cara mengolahnya. Daging kambing sering dimasak dengan santan kental seperti pada kari, atau dipanggang dengan saus kacang seperti pada sate, dua jenis hidangan yang tinggi lemak dan kolesterol. Daging kambing tanpa lemak tambahan dapat dipanggang atau dibakar sebagai pilihan yang sehat. Pilih daging merah tanpa lemak, dan hindari jeroan atau bagian berlemak lainnya.
Setelah makan, seimbangkan dengan buah-buahan berserat tinggi seperti apel, jeruk, alpukat, atau anggur. Asupan serat sekitar 25 gram per hari sangat dianjurkan, yang dapat diperoleh dari 200–300 gram buah dan 300–400 gram sayuran.
Komentar
Posting Komentar