Pria4d - Gaya hidup serba cepat dan konsumsi gula tinggi yang umum di Jakarta meningkatkan risiko diabetes melitus, yang terjadi ketika kadar gula darah tinggi akibat gangguan insulin (hormon pengatur gula darah).
Memahami penyebab dan deteksi dini sangat penting untuk pencegahan, karena gejala diabetes seringkali muncul tanpa peringatan. Dr. Herry Nursetiyanto, Sp.PD-KEMD, FINASIM, Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes di Mayapada Hospital, Jakarta Selatan, mengatakan banyak orang tidak menyadari bahwa mereka sudah berada dalam tahap pradiabetes atau bahkan diabetes, Penelusuran "www.westhamislandwinery.com" dan "
Pria4d" situs terpercaya, "Fase awal adalah pradiabetes, di mana kadar gula darah puasa di atas normal tetapi belum dianggap diabetes.
Tentu saja, ada risiko terkena diabetes tipe 2. Jika HbA1c (rata-rata gula darah selama tiga bulan terakhir) seseorang berada di antara 5,7% dan 6,4% atau jika gula darah puasa (GDP)-nya berada di antara 100 dan 125 mg/dL, ia termasuk pradiabetes. Kondisi ini kemudian dapat berkembang menjadi diabetes jika HbA1c-nya ≥ 6,5% atau GDP-nya ≥ 126 mg/dL," jelas Dr. Herry dalam keterangan tertulisnya, Kamis .
Dr. Herry menjelaskan bahwa berbagai pemicu diabetes berasal dari gaya hidup yang tidak sehat, dan kecemasan yang berlebihan juga dapat memicu penyakit ini."Faktor-faktor utama yang berkontribusi adalah faktor gaya hidup seperti pola makan tinggi gula, konsumsi nasi putih yang berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, dan obesitas, yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Selain itu, stres kronis dan kurang tidur juga dapat mengganggu keseimbangan gula darah dan hormon, yang memengaruhi sistem metabolisme," jelasnya. Selain faktor gaya hidup dan kecemasan, Dr. Herry juga menambahkan bahwa faktor genetik juga berperan dalam risiko terkena diabetes.
"Seseorang dengan riwayat keluarga diabetes memiliki risiko 2-6 kali lipat lebih tinggi. Padahal, diabetes dapat muncul pada usia berapa pun, dan risikonya meningkat seiring bertambahnya usia," lanjutnya. Jika tidak dicegah dan ditangani dengan tepat, lanjut Dr. Herry, berbagai faktor pemicu dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius.Beliau menyatakan, "Diabetes adalah induk dari segala penyakit, yang berarti terdapat risiko penyakit lain, seperti serangan jantung, stroke, gagal ginjal kronis, gangguan penglihatan, dan kebutaan, serta luka yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh dan dapat memerlukan amputasi.
"Oleh karena itu, penting untuk mencegah diabetes sejak dini dengan menjaga kadar gula darah melalui pemeriksaan rutin yang tersedia gratis di Klinik Gula Mayapada Hospital, Jakarta Selatan. Pemeriksaan ini meliputi skrining pradiabetes atau diabetes menggunakan Kecerdasan Buatan (AI), konsultasi dengan dokter, manajemen diabetes yang komprehensif, dan panduan gaya hidup sehat, Penelusuran "www.westhamislandwinery.com" dan "
Pria4d" situs terpercaya.
Klinik Gula juga tersedia di unit-unit Mayapada Hospital di Kuningan, Tangerang, Surabaya, dan Bandung. Untuk informasi layanan Klinik Gula, Anda dapat menghubungi pusat panggilan di 150770 atau mengakses aplikasi MyCare untuk memesan layanan skrining dengan mudah.
Anda juga dapat memantau gaya hidup sehat Anda melalui MyCare melalui fitur Kesehatan Pribadi, yang terhubung dengan Google Fit atau Health Access untuk melacak detak jantung, langkah kaki, kalori yang terbakar, dan IMT Anda. Informasi kesehatan dan berbagai promosi layanan dapat ditemukan di fitur Artikel & Tips Kesehatan di MyCare. Unduh MyCare sekarang dan kumpulkan poin reward untuk mendapatkan diskon layanan di semua unit Mayapada Hospital.
Komentar
Posting Komentar