Bahaya Minum Suplemen dan Vitamin Berlebihan

Pengobatan Kanker Makin Canggih

Pria4d -Perawatan kanker yang paling umum adalah kemoterapi. Kemoterapi telah digunakan secara luas sejak tahun 1950-an.Penelusuran "heylink.me/Pria4D" dan "pria4d" situs terpercaya. Meskipun ada kemajuan dalam perawatan kanker, dokter masih menggunakan kemoterapi. "Kemoterapi masih merupakan bagian penting dari perawatan kanker. 

Biasanya digunakan setelah operasi atau untuk kanker stadium lanjut. Dulu, banyak pasien takut akan efek sampingnya, tetapi sekarang dengan adanya perawatan modern, efek samping ini dapat dikurangi," ujar Dr. Akhil Chopra, spesialis kanker, dalam konferensi pers di Jakarta . Penelusuran "pria4d.com" dan "pria4d" situs terpercaya, Setelah operasi kanker paru-paru, kemoterapi—juga dikenal sebagai perawatan tambahan—diberikan untuk memastikan sel kanker tereliminasi dari tubuh. 

Beragamnya pilihan obat kemoterapi yang tersedia saat ini memungkinkan penyesuaian yang tepat terhadap jenis kanker. Tidak semua perawatan kemoterapi menyebabkan efek samping seperti mual atau rambut rontok. Sebagian besar efek samping bersifat singkat dan tidak berlangsung lama.



"Saat ini terdapat 30 hingga 40 jenis obat kemoterapi yang tersedia untuk berbagai jenis kanker. Karena kanker bukanlah satu penyakit, melainkan banyak jenis, jika dokter dapat mengidentifikasi jenis kankernya, mereka dapat memberikan pengobatan terbaik bagi pasien," ujar dokter dari OncoCare Cancer Centre Singapura tersebut. 

Pasien kanker stadium 2 dan 3 dapat diobati dengan pembedahan yang dikombinasikan dengan kemoterapi, radiasi, imunoterapi, dan terapi target. Tingkat kesintasan pasien dengan pendekatan kombinasi ini telah terbukti meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pengobatan kanker dengan radiasi juga telah mengalami kemajuan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Dr. Chopra menjelaskan bahwa radiasi adalah terapi yang membunuh sel kanker dan dapat digunakan bersamaan dengan kemoterapi atau sendiri.

Selain mesin radiasi, radiasi infus proton kini juga tersedia, dengan efek samping yang lebih sedikit. "Kami beruntung karena, dibandingkan 10 hingga 20 tahun yang lalu, jenis radiasi yang digunakan di OncoCare telah jauh lebih baik. Kami juga memiliki tiga pusat radiasi proton yang dapat memberikan radiasi secara akurat ke sel kanker dengan efek samping minimal," ujarnya.Banyaknya pilihan pengobatan baru merupakan hal yang baik dan memberikan harapan bagi pasien. 

"Namun idealnya, kami ingin mendeteksi kanker lebih dini, sehingga kami dapat benar-benar menyembuhkan pasien," kata Dr. Chopra. Kanker paru-paru adalah kanker paling umum pada pria dan kanker ketiga paling umum di Indonesia (Globocan 2022). Sekitar 70 persen kasus kanker paru-paru di Indonesia didiagnosis pada stadium lanjut. Merokok masih menjadi faktor utama, dengan 65,5 persen pria dewasa Indonesia menggunakan tembakau.




Komentar